Thirdcolours. Current season. Persatuan Sepakbola Pekanbaru dan Sekitarnya (commonly known as PSPS) is an Indonesian football team based in Pekanbaru, Riau. They currently played at Liga 2. They play at the Riau Main Stadium.
Saatini tinggal penyelesaian administrasi dan birokrasi saja.
Bergesmenyebutkan pemain Mitra Kukar tetap tenang saat tertinggal dua gol dari Arema. 25 Mar 2018 06.13. Daftar 24 Pemain Timnas Indonesia U-19 Kontra Jepang: 4.
Umuhmengaku sudah sejak lama mengincar pemain asal Bogor itu.
.
Jakarta - Jalan mulus dilalui Mitra Kukar di pesaingan Grup B Piala Presiden 2018 Grup B. Tim Naga Mekes mengalahkan Kalteng Putra dengan skor tipis 1-0 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Senin 22/1/2018. Ini raihan kemenangan kedua tim yang berstatus sebagai tuan rumah tersebut. Samsul Arif 2 Gol, Barito Putera Bungkam Martapura FC 2 Gol Eks Pemain Sevilla Bawa Mitra Kukar Bungkam Martapura FC VIDEO Highlights Piala Presiden 2018, Martapura Vs Barito Putera 2-4 Satu-satunya gol kemenangan Mitra Kukar lahir lewat gol Hendra Bayauw dua menit saat babak pertama selesai. Sebelumnya, pada laga perdana pasukan Naga Mekes menang telak 2-0 atas Martapura FC. Pesaing mereka Barito Putera juga membuka asa lolos ke putaran selanjutnya. Tim asuhan Jacksen F Tiago menggasak tim Liga 2, Martapura FC dengan skor mencolok 4-2. Kedua Tim sama-sama memperagakan permainan yang menarik dan menyerang. Laskar Antasari sempat kesulitan menghadapi kubu lawan yang bermain pantang menyerah. Gol-gol kemenangan Barito Putera disumbang Samsul Arif menit ke-2 dan 44, Ady Setiawan 65, dan Rizki Ripora 69. Sedangkan gol Martapura FC diborong pemain asing Donald Bissa pada menit 12 dan 54. Raihan positif ini membuat Barito Putera jadi pesaing utama Mitra Kukar di Grup B. Mitra Kukar berada di puncak klasemen sementara Piala Presiden 2018 Grup B dengan raihan enam poin disusul Barito Putera dengan e,pat poin hasıl sekali kali menang serta sekali kali hasıl imbang melawan Kalteng Putra.
SUPERBALL - Klub Liga 1 asal Kalimantan Timur, Mitra Kukar sudah tiba di Johor, Malaysia untuk melakukan pemusatan latihan dari 5-11 Januari 2018. Tim asuhan Rafael Berges Marin itu datang ke Negeri Jiran dengan membawa 25 pemain. Dari agenda pemusatan latihan itu, Mitra Kukar akan melakoni pertandingan persahabatan melawan klub papan atas Malaysia, Johor Darul Tazim. Pertandingan uji coba itu akan digelar sebanyak dua kali pada 7 dan 10 Januari 2018. "Sore ini, Mitra Kukar akan uji coba lapangan di Stadion Larkin untuk menghadapi Johor Darul Tazim pukul WIB," kata Media Officer Mitra Kukar, Agri Winata, kepada dan Agri Winata mengatakan bahwa daftar pemain yang dibawa saat ini bisa bertambah. Kemungkinan pemain yang akan menyusul itu adalah Hendra Adi Bayauw dan sosok penyerang baru berstatus pilar asing Mitra Kukar asal negara Asia. Dari daftar pemain yang dikirimkan ke terdapat beberapa nama pemain anyar Mitra Kukar. Mereka adalah Ahmad Bustomi, Arif Suyono, Rifan Nahumarury, M Luthfy Kamal, Mauricio Leal, M Rafli Mursalim, dan eks pemain akademi Liverpool dan Manchester United, Danny Sean Guthrie. "Masih ada yang menyusul, mungkin Hendra Adi Bayauw dan penyerang asal negara Asia," kata Agri Winata. Berikut daftar sementara pemain Mitra Kukar yang mengikuti TC di Malaysia 1. Gerri Mandagi PG2. Ravi Murdianto PG3. Aldino Herdianto4. Anindito Erminarno5. Andre Agustiar6. Abdul Rohim7. Dedi Gusmawan8. Dhika Pratama9. Muhammad Bahtiar10. Monieaga Bagus Suwardi11. Joko Sidik12. Wiganda Pradika13. M Rizky Ramadhan14. Zulchrizal Abdul Gamal15. Bayu Pradana16. Septian David Maulana17. Roni Rosadi18. Ahmad Bustomi19. Arif Suyono20. Rendy Siregar21. Rifan Nahumarury22. M Luthfi Kamal Baharsyah 23. Mauricio Leal24. M. Rafli Mursalim25. Danny Sean Guthrie
- Mitra Kutai Kartanegara atau Mitra Kukar kini terjun bebas. Klub asal Tenggarong yang dua musim belakangan berkompetisi di Liga 2, mesti turun level ke Liga 3. Poin di klasemen grup membuat mereka harus turun level. Musim ini, skuad beralias Naga Mekes hanya mengantongi 12 poin hasil 3 kemenangan, 3 imbang, dan 3 kekalahan. Ini jadi cerita yang kurang menyenangkan tentunya. Sebab, Mitra Kukar diketahui adalah salah satu tim yang pernah mendatangkan beberapa pemain hebat. Baca Juga Jelang Piala AFF 2020 Elkan Baggott Belum Bergabung ke Timnas Indonesia Mohamed Sissoko dan Danny Guthrie adalah dua nama pesepak bola yang pernah singgah di Aji Imbut. Belum lagi eks pelatih mereka, Simon McMenemy. Profil Mitra Kukar Mitra Kukar merupakan satu-satunya klub sepakbola profesional yang bermarkas di kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Klub ini berada di bawah pengelolaan PT Kutai Kartanegara Sport Mandiri. Baca Juga Malaysia Coret Striker Naturalisasi yang Pernah Jadi Mimpi Buruk Indonesia Mitra Kukar menjadi embrio dari klub legendaris asal Surabaya yakni Niac Mitra atau Mitra Surabaya serta Mitra Kalteng Putra. Ketika Mitra Surabaya terdegradasi ke Divisi I Liga Indonesia pada 1999, klub ini dibeli pemilik Barito Putra dari Banjarmasin yakni H. Sulaiman HB dan pindah markas ke ibu kota Kalimantan Tengah, Palangkaraya. Persija Jakarta vs Mitra Kukar Sumber itu Mitra Surabaya berganti nama menjadi Mitra Kalteng Putra MKP. Pada 2001, Mitra Kalteng Putra terdegradasi ke Divisi II Liga Indonesia karena kesulitan keuangan hingga berganti manajemen. Lantas, MKP pun pindah markas ke Kabupaten Kutai Kartanegara dengan status dipinjamkan. Mengutip laman resmi Mitra Kukar, di bawah manajemen yang diketuai H Suryanto Anwar dan Manajer Tim Endri Erawan, Mitra Kalteng Putra akhirnya berganti nama menjadi Mitra Kukar saat menjalani kompetisi Divisi II Liga Indonesia musim 2003. Setahun kemudian naik ke kompetisi Divisi I Liga Indonesia pada musim 2004. Baca Juga Sejajar dengan Ronaldo, Mohamed Salah Raih Gelar yang Tak Dimiliki Messi Mitra Kukar resmi menjadi milik Kabupaten Kutai Kartanegara setelah klub ini dibeli dari H. Sulaiman HB dengan harga Rp. 1,5 miliar pada 2005. Di tahun ini pula, terjadi perombakan pengurus Mitra Kukar yang menempatkan H Sugiyanto sebagai Ketua Umum menggantikan H Suryanto Anwar. Di musim 2007, Mitra Kukar berhasil lolos ke Divisi Utama Liga Indonesia musim 2008 setelah sukses menduduki posisi sebagai juara Grup IV sekaligus melaju babak semifinal Divisi I Liga Indonesia 2007. Namun, Mitra Kukar gagal melangkah ke babak final setelah kalah dari Persikad Depok melalui adu penalti. Mitra Kukar untuk pertama kalinya mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia sejak musim 2008. Setelah 3 tahun berlaga di Divisi Utama, Mitra Kukar akhirnya menembus kasta tertinggi Liga Indonesia pada musim 2011/2012 setelah meraih predikat Juara III Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011. Baca Juga Dipilih Shin Tae-yong, Komentar Tajam Calon Pemain Naturalisasi Indonesia Selama 11 tahun berkiprah di pentas sepak bola nasional, baik mulai kompetisi Divisi II, Divisi Utama hingga Indonesian Super League, Mitra Kukar telah ditangani sejumlah pelatih dari dalam maupun luar negeri. Gerri Mandagi saat berseragam Mitra Kukar. Twitter/Liga1Match.Mereka adalah Eddy Simon Badawi 2003, Hernan Clavito Godoy dari Chili 2004, Solekan 2004, Vata Matanu Garcia asal Angola 2005, mantan pelatih timnas Indonesia asal Bulgaria Ivan Venkov Kolev 2006, Sukardi 2006, Mustaqim 2007 dan 2009, Jacksen F Tiago asal Brazil 2008, Nus Yadera 2008 dan Benny Dolo 2010/2011. Lalu, Mitra Kukar sempat ditangani mantan pelatih timnas Filipina, Simon McMenemy, dari Inggris pada musim 2011/2012. Namun kontrak Simon diputus sebelum putaran pertama berakhir lantaran tidak mampu memenuhi target. Posisi Simon kemudian diganti mantan pelatih timnas Myanmar, Stefan Hansson. Di tangan Hansson, Mitra Kukar meraih prestasi cukup tinggi pada musim kedua, yakni menempati peringkat 3 ISL 2012/2013. Tim Mitra Kukar U-21 yang ditangani pelatih Rachmat Hidayat keluar sebagai runner up ISL U-21 2012/2013 setelah di laga final kalah 2-1 dari Sriwijaya FC U-21. Namun pada musim ketiga, Mitra Kukar hanya mampu lolos ke babak 8 Besar ISL 2014 dengan menempati peringkat ketiga klasemen Grup L. Pada perebutan gelar Juara III, Mitra Kukar U-21 kalah adu penalti 5-4 dari Persipura U-21. Manajemen Mitra Kukar tidak lagi memperpanjang kontrak pelatih Stefan Hansson jelang ISL 2015 yang diikuti 20 tim. Posisi juru taktik, lantas digantikan oleh pelatih asal Inggris, Scott Joseph Cooper. Namun Scott Cooper memilih untuk mengundurkan diri. Belakangan ISL 2015 dinyatakan batal dilaksanakan dengan alasan force majeure akibat tidak mendapat izin dari Kepolisian Republik Indonesia menyusul dibekukannya PSSI oleh Menpora. Setelah kompetisi vakum, Naga Mekes memilih untuk mengikuti turnamen Piala Presiden 2015. Mantan pelatih Semen Padang, Jafri Sastra, ditunjuk sebagai arsitek tim. Di bawah komando Jafri Sastra, Mitra Kukar lolos sebagai semifinalis dan meraih predikat Juara IV Piala Presiden 2015. Atas prestasinya itu, Jafri kembali dipercaya untuk menangani Mitra Kukar selama berlaga di turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015. Mitra Kukar pun sukses meraih predikat sebagai kampiun Piala Jenderal Sudirman setelah menumbangkan Semen Padang FC dengan skor tipis 2-1 di laga final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 24 Januari 2016. Sayangnya, prestasi Mitra Kukar terpuruk pada turnamen Piala Gubernur Kaltim dikarenakan hengkangnya sejumlah pemain pilar. Usai turnamen Piala Gubernur Kaltim, Jafri Sastra mengundurkan diri dari posisi pelatih. Manajemen Mitra Kukar kemudian menunjuk Subangkit sebagai pelatih kepala untuk menangani Mitra Kukar di ajang Piala Bhayangkara serta kompetisi Indonesia Soccer Championship ISC A 2016. Jelang berakhirnya ISC A 2016, Jafri Sastra kembali dipercaya menukangi Mitra Kukar menggantikan Subangkit yang mengundurkan diri. Jafri Sastra juga menangani Mitra Kukar pada putaran pertama kompetisi Liga 1 2017, sebelum diganti Yudi Suryata. Menyambut kompetisi Liga 1 2018, Mitra Kukar kini kembali ditangani pelatih asing yakni Rafael Berges Marin dari Spanyol. Hanya saja, kerja sama dengan Rafael Berges hanya berjalan setengah musim. Sebagai gantinya, Mitra Kukar kemudian menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih Mitra Kukar di putaran kedua Liga 1 2018. Namun prestasi Mitra Kukar merosot di akhir musim 2018, sehingga harus terdegradasi ke Liga 2 setelah menempati peringkat 16 klasemen akhir. Pada musim 2019, Liga 2 yang dibagi menjadi 2 wilayah menempatkan Mitra Kukar di Wilayah Timur. Sayang, prestasi mereka hanya tembus ke 8 besar. Di babak grup, mereka imbang 2 kali dan kalah 1 kali tanpa meraih kemenangan. Raihan itu tak cukup mengantar Mitra Kukar ke Liga 1 dan harus tetap di Liga 2. Memasuki musim 2020, Mitra Kukar tak sempat mencicipi atmosfer Liga 2 karena pandemi corona. Pada musim 2021, mereka nyatanya harus menyudahi perjalan karena harus terdegradasi. Kontributor Kusuma Alan
daftar pemain mitra kukar 2018